07 August 2013

Ramadhan di Perantauan

Hello, another new post setelah terakhir nge-post sebulan yang lalu, 

Hari ini hari terakhir puasa setelah dapet informasi kalau pemerintah sudah resmi mengumumkan jatuhnya 1 syawal itu besok, kamis, 9 agustus 2013. Tahun ini juga menjadi lebaran ke-2 yang gw rayakan tidak bersama dengan keluarga. Kebetulan tahun lalu gw masih on the job training di Prabumulih yang bahkan menyebabkan gw tidak bisa pulang sama sekali ke Jakarta, sementara tahun ini, yah sedikit lebih baik laah~ sempet pulang 2 hari untuk ketemu adik-adik walaupun lebarannya tetep aja gak bisa pulang. 

~Kenapa? 
Karena kebagian jadwal standby di tempat dinas. Standby itu artinya masih boleh kemana-mana tetapi bisa cepat hadir di tempat kerja ketika ada masalah (kuantitatifnya, radius 1 jam dari tempat kerja). 

~Gak cuti aja? 
Selama 1 tahun pertama, gw belum bisa mendapat hak cuti. gw bisa dapat kesempatan cuti terhitung 1 oktober 2013 nanti.

~aw Sedih banget ya ... ... 
yah lumayanlah. terutama ketika semua orang mengadakan acara bukber anak kosan, bukber angkatan ini, bukber geng ini dan geng itu, bukber SMA, bukber SMP, dll sementara gw hanya bisa melihat foto-fotonya dari media sosial ... ... ...

Terlepas dari dari sisi spiritualnya, gw merasa kalau bulan Ramadhan itu spesial karena merupakan momen berkumpulnya orang-orang yang biasanya terpisahkan oleh jarak dan waktu, entah itu karena kesibukan pekerjaan, lokasi pekerjaan, sekolah, dan lainnya. Kebanyakan orang secara naluriah pasti menghubungi kembali teman-temannya yang jauh dan mengajak berkumpul kembali. Buat orang seperti gw yang bekerja di tempat yang lumayan jauh dengan jadwal yang padat momen-momen berharga seperti inilah yang sebenarnya gw cari namun susah gw dapatkan. 

Untuk kondisi seperti gw saat ini sebenarnya sederhana aja buat bahagia, Telpon temen, janjian ketemuan dan ngobrol-ngobrol, realisasikan! happines is as simple as that. Mungkin karena hal tersebut udah jadi hal yang langka buat dirasakan padahal cuma ngobrol aja lho..hahaha

Momen lainnya adalah saling bermaaf-maafan ketika menjelang lebaran. agak unik nih jika gw perhatiin ada kasus yang walaupun lo gak ketemu orangnya dari lebaran tahun kemaren dan gak kontak-kontakan sama sekali-pun lo tetep minta maaf. yah kali aja ya ada salah yang entah bagaimana caranya. Ada pula yang broadcast ucapan seakan-akan itu sudah mewakili permintaan maafnya ke semua orang (dulu gw pernah melakukan seperti ini). Sangat disayangkan ketika hal seperti ini hanya dijadikan formalitas, ingat ya.. dijadikan formalitas - bukannya gak boleh lho. Alangkah indahnya ketika momen seperti itu membuat kita menjalin kontak kembali dengan teman-teman lama yang sudah lama tidak kita kontak, pasti rasanya lebih beda dari pada broadcast ucapan lalu menerima ucapan balesan, thats it, selesai. 

Akhir kata, selamat merayakan lebaran semuanya, semoga amalan selama Ramadhan diterima dan tetap diamalkan walaupun Ramadhan telah lewat, dan yang paling penting semoga kita semua dipertemukan kembali dengan Ramadhan yang akan datang.

-ditulis di sebuah rumah di sebuah desa di Jawa Barat-

No comments: