11 February 2012

Tes IELTS


Hari Kamis 9/2/2012 kmaren gw mencoba untuk mengetes seberapa jauh kemampuan bahasa inggris gw lewat tes IELTS. Sebenarnya kalau ditanya kenapa harus ambil IELTS dan bukan iBT TOEFL agak panjang sih ceritanya, tapi yang pasti tujuan awal ngambil tes ini sebenernya buat apply s2. Tadinya mau ambil tes tanggal 4 di Jakarta, tapi karena udah full, jadi harus cari tempat lain dan akhirnya dapet tanggal 9 di Bandung. lumayanlah bisa sekalian ketemu sama anak2 ITB. Kenapa harus cepet-cepet? ya karena tadinya mau daftar beasiswa KGSP yang deadline-nya akhir Maret, jadi pengennya semua dokumen cepet beres termasuk sertifikat bahasa Inggris yang biasanya jarak antara tes dan hasil bisa sekitar 2 minggu. 

Buat ikut tes ini persiapan gw sendiri sebenarnya biasa-biasa aja, yang spesial cuma sempat ikut workshop selama 1 minggu karena emang gak punya bayangan sama sekali tentang IELTS ini dan Alhamdulillah workshop-nya berguna banget walaupun harus ngeluarin duit sekitar 1juta. Di workshop ini kita dikasih modul dari IDP, waktu workshop-nya juga dikasi banyak tips n trik buat menghadapi semua tes. Kemampuan kita juga dievaluasi sama si Mr.John (yang ngasih workshop). Kalau waktu gw kemarin, tiap hari kita yang ikut workshop lebih difokuskan untuk belajar dibagian writing sama listening karena 2 bagian ini yang biasanya jadi momok peserta tes. Selain dari workshop, gw juga banyak latihan dari internet, modul yang dikasih IDP, sama buku Barrons yang dipinjemin Yayat.

Untuk tesnya sendiri, awalnya gak begitu pede karena tes IELTS ini berbeda dengan tes-tes TOEFL yang lebih sering kita ikuti. Untuk IELTS sendiri jawaban dari tiap soal adalah isian! bisa dicari di website-website latihan IELTS bagaimana bentuk dan sistem tes ini. Secara umum tes IELTS dibagi jadi 4 bagian:

Listening - buat listening sendiri sebenarnya gak jauh berbeda dengan TOEFL. kita dengerin orang ngomong melalui tape, lalu kita jawab soal yang ada di lembar soal. yang ngebedain cuma jawabannya berupa isian, ya jadi jawaban bener-bener ditulis bukan di-item-in kayak paper based TOEFL. lalu yang harus diwaspadai adalah aksen yang keluar itu macam-macam. Paling males kalo yang keluar British, uggh klo gak hati-hati bisa cuma denger suara orang kumur-kumur doang walaupun emang enak didenger sih aksen satu ini. 

Reading - Bagian reading sebenarnya lumayan menantang karena di bagian ini kita gak cuma milih A/B/C/D, tapi juga ada analisis pernyataan apakah pernyataan tersebut true, false, atau not given berdasarkan bacaan yang disediakan. Di bagian ini ada 3 artikel yang perlu dibaca. 

Writing - Nah ini dia bagian yang kemarin jadi kelemahan gw. ada 2 Task yang harus dikerjakan di bagian ini. Task 1 biasanya mengungkapkan informasi dari grafik yang ada dan harus ditulis minimal 150 kata, Kalau kemarin soal gw itu, disuruh menjelaskan bagaimana hubungan antara Jumlah penonton dari pertandingan bola dengan perubahannya setiap 6 tahun. Task 2 sendiri lebih bikin gila lagi. Disuruh nulis 250 kata, dengan topik (topik gw yang kmaren) tentang "Apakah Perusahaan multinational yang saat ini telah banyak tersebar memberikan dampak positif pada globalisasi, Jelaskan pendapat anda!" Lumayanlah. 

Speaking - Awalnya gw sebenernya lebih takut di tes speaking,  tapi setelah kemarin tes, eh ternyata lebih lancar dari dugaan. Yang ngetes ramaaaaah banget. senyumnya ikhlas dan bikin tenang. Di bagian ini ada 3 Task. Pertama di wawancara dulu mengenai diri kita, sambil ditanya tentang beberapa topik ringan. Task 2 kita dikasi card berisi topik yang harus kita jelaskan selama 2 menit (monolog). Terakhir kita berdiskusi dengan si pengetes tentang topik task 2 itu. Tidak ada benar dan salah dalam tes ini. tes ini menguji bagaimana performance kita, bukan knowledge.  

Secara umum tes IELTS ini sebenernya merupakan salah satu tes yang persiapan perlu lebih matang, karena perbedaan konsep tes dengan tes-tes lainnya dan biayanya yang mahaaal untuk sekali tes. Saat ini, sekali tes harus bayar 150 USD. Mahal banget kan! dan buat yang butuh untuk beasiswa, biasanya untuk ke negara eropa dan US mensyaratkan nilai minimal 6.5 . Untuk negara Asia Timur biasanya lebih kecil sekitar 5.5-6 tergantung Universitas. Kalo untuk lamar-lamar kerja bisa jadi nilai tambah juga lho! udah pengalaman soalnya pas interview kerja disuruh pake bahasa Inggris untuk ngejelasin TA. Jadi buat yang mau mulai untuk tes, saran dari gw adalah jadwalin waktunya, ukur kemampuan awal, beli buku latihan/ikut workshop kalo ada duit, Konsentrasi penuh selama tes, dan banyak-banyak berdoa. Sukses! 

1 comment:

Anonymous said...

They got at least one hundred blogs punked for AK's ..it's ridiculous.
Can you imagine when mothers see what their children have RELLY been DOING?
We want the POLITICIANS to PAY for RAPING the STUDENTS!