ANCAMAN TENGGELAMNYA JAKARTA DAN PERAN FISIKAWAN
Beberapa hari ini di media televisi, koran maupun internet tengah panas-panasnya membahas mengenai amblasnya Jalan R.E Martadinata yang berada di kawasan Jakarta Utara. Dari informasi yang didapat di lapangan, panjang jalan yang amblas ini mencapai 150 meter. Pemantauan media di lapangan melaporkan sebab dari amblasnya jalan ini yaitu dikarenakan terkikisnya tanah yang berada di bawah lapisan aspal jalanan tersebut oleh air laut. Jakarta Utara dikenal oleh letaknya yang dekat dengan garis pantai utara Pulau Jawa sehingga daerah ini otomatis merupakan daerah yang sangat dekat dengan pantai dan menjadi daerah yang menjadi pusat perdagangan yang ramai dikarenakan letaknya yang sangat dekat dengan pelabuhan. Konsekuensi lainnya adalah daerah Jakarta Utara umumnya dan Jl R.E. Martadinata khususnya sangat sering dilalui oleh kendaraan-kendaraan berat yang membawa barang hasil distribusi dari daerah lain yang sampai di Jakarta melalui jalur laut.
Pemerintah pun langsung cepat turun tangan menanggapi kasus ini. Penulis mendapatkan data dari internet bahwa saat ini Departemen Pekerjaan Umum telah melakukan penangan secara langsung di daerah jalan yang amblas. Setelah selang beberaa hari fakta baru terungkap. Jl R.E Martadinata ternyata pada saat pembangunannya tidak dialasi oleh pondasi yang kokoh tidak seperti standar pembangunan jalan di pinggir laut dimana harus terdapat system pondasi yang kokoh di bawahnya untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu tanah yang berada di bawah jalan tersebut tererosi oleh air laut.
Dari Kasus ini,penulis menganalisis dan memprediksi beberapa poin. Poin pertama yaitu terdapat kemungkinan di daerah Jakarta Utara lainnya terjadi hal yang sama, yaitu pembangunan jalan di dekat lokasi pantai yang dibawahnya tidak dipersiapkan pondasi sehingga teradapat kemungkinan kasus amblasnya jalan ini akan terulang di daerah lain. Selanjutnya hal yang dapat di analisis pada poin selanjutnya adalah mengenai masalah iklim dunia yang terjadi saat ini. Saat ini sedang ramai dibicarakan mengenai isu “Global Warming”. Salah satu akibatnya yaitu kenaikan permukaan air laut yang terus meningkat pertahunnya. Dari kedua poin ini dapat disimpulkan secara sederhana jika mengambil asumsi terjadi kenaikan permukaan air laut setiap tahunnya maka lapisan tanah yang akan tererosi oleh air laut ini akan semangkit meningkat sehingga dapat diprediksikan beberapa tahun kemudian daerah utara Jakarta ini akan tenggelam sedikit demi sedikit.
Penulis berpikir kembali bahwa harus ada suatu rencana jika hal ini benar-benar terjadi. Saat ini sedang ramai dibicarakan mengenai pengurangan emisi karbon yang mungkin jika berhasil hasilnya akan baru dinikmati bertahun-tahun kemudian. Sementara hal it uterus berjalan, seorang fisikawan dapat menjadi pihak yang memberi salah satu solusi awal yang cepat. Saat ini seorang geofisikawan dibekali ilmu untuk dapat mengetahui gambaran di bawah permukaan bumi. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode geolistrik untuk mendapatkan nilai resistivitas di bawah permukaan bumi. Seorang fisikawan dapat melakukan penelitian dengan cara memetakan kawasan-kawasan Jakarta Utara. Dari hasil pengukuran ini akan didapatkan nilai resistivitas setiap daerah dimana pada daerah yang memiliki resistivitas yang rendah merupakan daerah yang yang terdapat kandungan air yang lebih banyak di tanah. Sedangkan daerah yang resistivitasnya tinggi merupakan daerah yang kandungan airnya lebih rendah.
Hasil Interpretasi dari pengukuran dapat dibuat menajadi peta resistivitas untuk daerah Jakarta Utara sehingga kita daerah-daerah yang berpotensi untuk amblas di kemudian hari. Selain itu penanganan jangka panjang ke depannya lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan mengumpulkan data curah hujan pertahun dan data kenaikan air laut. Dari data curah hujan dan data kenaikan air laut maka akan dapat dibuat forward modeling sehingga pada akhirnya kita akan dapat mengetahui data curah hujan pada tahun ke-n jika memang tiap tahunnya curah hujan tersebut memiliki trend yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dengan menggabungkan dua data ini yaitu data resistivitas dan data curah hujan maka kita dapat membuat peta daerah Jakarta Utara setiap tahunnya. Selanjutnya dapat di simulasikan peta daerah Jakarta Utara yang mungkin akan terendam air setiap tahunnya. Hasil ini dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk dapat melakukan tindakan awal dimana daerah Jakarta Utara saat ini merupakan daerah yang sangat penting dikarenakan proses perdagangan dan perekonomian yang sangat tinggi frekuensinya perhari. Seain itu data ini dapat disosialisasikan ke masyarakat, agar masayarakat nantinya tau dan dapat mempersiapkan apa yang harus dilakukan ke depannya.
SUMBER BERITA:
- http://www.detiknews.com/read/2010/09/16/051009/1441396/10/jl-re-martadinata-arah-priok-amblas-sepanjang-150-meter-lalin-dialihkan
- http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=10154
- http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/47109/RE-Martadinata-amblas-ekspor-impor-berpotensi-stagnan
22 September 2010
Tugas Fisika Industri (Ancaman Tenggelamnya Jakarta dan Peran Fisikawan)
Tugas Fisika Industri selanjutnya disuruh nyari masalah yang ada di daerah kita trus di suruh cari solusinya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment