Sudah jadi kewajiban untuk setiap karyawan Pertamina buat menjalani pelatihan HSE yang terpusat di
Pertamina HSE Training Center (HSE TC), Sungai Gerong, Plaju, Sumatera Selatan. Sebagai informasi, dari cerita yang gw dapatkan Pertamina HSE TC ini merupakan salah satu tempat pelatihan HSE dan Fire Fighting terbesar di Asia Tenggara.
Sistem supaya ikut pelatihan adalah kita mendapat panggilan pelatihan dari HSE TC. Jadi ketika bulan kemarin gw mendapatkan panggilan, maka gw wajib buat berangkat. Awalnya agak kaget juga karena setelah gw cek surat pemanggilannya, yang dipanggil dari Pertagas cuma gw dan salah satu teman seangkatan gw, Mega. Padahal gw berharapnya bisa lebih ramean dan barengan sama temen seangkatan gw dari area lain, dan sempet dilema juga sih karena waktu pelatihan ini bentrok dengan pelatihan upskilling CIP (Continous Improvement Program). Tapi karena minggu-minggu stress yang menghantui, gw merasa butuh pelarian, dan juga mega maunya kalo bisa gak ditunda-tunda si panggilan ini, gw akhirnya memutuskan untuk berangkat.
HSE TC ini letaknya di daerah sungai gerong, tepat di sebelah kilang pengolahan III (RU III) Plaju. Tempatnya agak terisolasi dari dunia luar, jadi semacam komplek pelatihan SUPER LUAS yang isinya ada fire ground, gedung pelatihan, lapangan latihan, dormitory (lebih ke Hotel sih), dan dining room. karena terisolasi jadi kalo mau keluar buat melihat-lihat suasana Palembang ya susah banget, tapi untungnya gw punya temen seangkatan yang penempatan di Palembang jadi sempet sekali jalan-jalan muterin Palembang.
Mengenai pelatihannya sendiri, gw ikut program Junior HSE Mandatory training, jadi materinya mostly berkisar di per-HSE-an dan ada 3 kali praktek. Nah! berbicara tentang praktek ini nih yang seru sebenarnya karena prakteknya yaitu praktek pemadaman api. Praktek pertama cuma memadamkan api-api kecil dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), cara menggelar dan menggulung selang, dan teori-teori dasar. Praktek pemadaman kedua, kita (yah kita, kelas junior HSE diikuti sekitar 15 orang yang kebanyakan datang dari Pertamina Refinery Unit) memadamkan semacam genset ?!? gw lupa.. dan harus menutup valve yang ada. Pemadaman ke-3 merupakan yang paling berat dan dilakukan pada malam hari, jadi yang namanya itu api bener-bener kerasa silaunya.
Ketika Praktek gw bener-bener merasakan beratnya dan capeknya jadi Fireman, bayangkan ketika lo harus berhadapan dengan api, persiapan harus matang dimulai dari alat proteksi diri lo sendiri yaitu coverall, sarung tangan, sepatu boots, jaket anti api, celana anti api, helm. Itu aja udah cuku bikin ngos-ngosan karena beratnya, belum lagi ketika selesai memadamkan api dan semua baju basah, astaga itu berat bisa bertambah 5 kilo lebih kali dan stamina yang kekuras ketika madamin api, karena memegang nozzle dengan tekanan air yang tinggi itu gak semudah dan seringan memegang Pocky rasa coklat.
Overall, training ini cukup gila dan seru, mungkin gak segila kelompok lain yang ambil Fireman Course Training tapi cukuplah ya. Sebenarnya ketika gw telah menyelesaikan program junior ini gw nantinya akan naik tingkat dan dipanggil lagi untuk tingkat selanjutnya (tidak wajib untuk diikuti berdasarkan info dari temen) yaitu Senior HSE Mandatory Training. Tapi gak taulah ya ... kita lihat saja bagaimana mood nanti.. :0