22 September 2010

Tugas Fisika Industri (Ancaman Tenggelamnya Jakarta dan Peran Fisikawan)

Tugas Fisika Industri selanjutnya disuruh nyari masalah yang ada di daerah kita trus di suruh cari solusinya

ANCAMAN TENGGELAMNYA JAKARTA DAN PERAN FISIKAWAN

Beberapa hari ini di media televisi, koran maupun internet tengah panas-panasnya membahas mengenai amblasnya Jalan R.E Martadinata yang berada di kawasan Jakarta Utara. Dari informasi yang didapat di lapangan, panjang jalan yang amblas ini mencapai 150 meter. Pemantauan media di lapangan melaporkan sebab dari amblasnya jalan ini yaitu dikarenakan terkikisnya tanah yang berada di bawah lapisan aspal jalanan tersebut oleh air laut. Jakarta Utara dikenal oleh letaknya yang dekat dengan garis pantai utara Pulau Jawa sehingga daerah ini otomatis merupakan daerah yang sangat dekat dengan pantai dan menjadi daerah yang menjadi pusat perdagangan yang ramai dikarenakan letaknya yang sangat dekat dengan pelabuhan. Konsekuensi lainnya adalah daerah Jakarta Utara umumnya dan Jl R.E. Martadinata khususnya sangat sering dilalui oleh kendaraan-kendaraan berat yang membawa barang hasil distribusi dari daerah lain yang sampai di Jakarta melalui jalur laut.

Pemerintah pun langsung cepat turun tangan menanggapi kasus ini. Penulis mendapatkan data dari internet bahwa saat ini Departemen Pekerjaan Umum telah melakukan penangan secara langsung di daerah jalan yang amblas. Setelah selang beberaa hari fakta baru terungkap. Jl R.E Martadinata ternyata pada saat pembangunannya tidak dialasi oleh pondasi yang kokoh tidak seperti standar pembangunan jalan di pinggir laut dimana harus terdapat system pondasi yang kokoh di bawahnya untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu tanah yang berada di bawah jalan tersebut tererosi oleh air laut.

Dari Kasus ini,penulis menganalisis dan memprediksi beberapa poin. Poin pertama yaitu terdapat kemungkinan di daerah Jakarta Utara lainnya terjadi hal yang sama, yaitu pembangunan jalan di dekat lokasi pantai yang dibawahnya tidak dipersiapkan pondasi sehingga teradapat kemungkinan kasus amblasnya jalan ini akan terulang di daerah lain. Selanjutnya hal yang dapat di analisis pada poin selanjutnya adalah mengenai masalah iklim dunia yang terjadi saat ini. Saat ini sedang ramai dibicarakan mengenai isu “Global Warming”. Salah satu akibatnya yaitu kenaikan permukaan air laut yang terus meningkat pertahunnya. Dari kedua poin ini dapat disimpulkan secara sederhana jika mengambil asumsi terjadi kenaikan permukaan air laut setiap tahunnya maka lapisan tanah yang akan tererosi oleh air laut ini akan semangkit meningkat sehingga dapat diprediksikan beberapa tahun kemudian daerah utara Jakarta ini akan tenggelam sedikit demi sedikit.

Penulis berpikir kembali bahwa harus ada suatu rencana jika hal ini benar-benar terjadi. Saat ini sedang ramai dibicarakan mengenai pengurangan emisi karbon yang mungkin jika berhasil hasilnya akan baru dinikmati bertahun-tahun kemudian. Sementara hal it uterus berjalan, seorang fisikawan dapat menjadi pihak yang memberi salah satu solusi awal yang cepat. Saat ini seorang geofisikawan dibekali ilmu untuk dapat mengetahui gambaran di bawah permukaan bumi. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode geolistrik untuk mendapatkan nilai resistivitas di bawah permukaan bumi. Seorang fisikawan dapat melakukan penelitian dengan cara memetakan kawasan-kawasan Jakarta Utara. Dari hasil pengukuran ini akan didapatkan nilai resistivitas setiap daerah dimana pada daerah yang memiliki resistivitas yang rendah merupakan daerah yang yang terdapat kandungan air yang lebih banyak di tanah. Sedangkan daerah yang resistivitasnya tinggi merupakan daerah yang kandungan airnya lebih rendah.

Hasil Interpretasi dari pengukuran dapat dibuat menajadi peta resistivitas untuk daerah Jakarta Utara sehingga kita daerah-daerah yang berpotensi untuk amblas di kemudian hari. Selain itu penanganan jangka panjang ke depannya lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan mengumpulkan data curah hujan pertahun dan data kenaikan air laut. Dari data curah hujan dan data kenaikan air laut maka akan dapat dibuat forward modeling sehingga pada akhirnya kita akan dapat mengetahui data curah hujan pada tahun ke-n jika memang tiap tahunnya curah hujan tersebut memiliki trend yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dengan menggabungkan dua data ini yaitu data resistivitas dan data curah hujan maka kita dapat membuat peta daerah Jakarta Utara setiap tahunnya. Selanjutnya dapat di simulasikan peta daerah Jakarta Utara yang mungkin akan terendam air setiap tahunnya. Hasil ini dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk dapat melakukan tindakan awal dimana daerah Jakarta Utara saat ini merupakan daerah yang sangat penting dikarenakan proses perdagangan dan perekonomian yang sangat tinggi frekuensinya perhari. Seain itu data ini dapat disosialisasikan ke masyarakat, agar masayarakat nantinya tau dan dapat mempersiapkan apa yang harus dilakukan ke depannya.

SUMBER BERITA:

  1. http://www.detiknews.com/read/2010/09/16/051009/1441396/10/jl-re-martadinata-arah-priok-amblas-sepanjang-150-meter-lalin-dialihkan
  2. http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=10154
  3. http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/47109/RE-Martadinata-amblas-ekspor-impor-berpotensi-stagnan


21 September 2010

Tugas Fisika Industri (Terdidik tapi Menganggur)

Tugas Fisika Industri disuruh memberikan pendapat dari artikel di website ini

TERDIDIK TAPI MENGANGGUR

Berbicara mengenai masalah yang diangkat oleh editorial media Indonesia ini maka lebih sederhananya kita akan melihat ada dua sisi yang diangkat yaitu pihak pencari kerja dan lapangan kerja (penyedia pekerjaan). Jika dilihat lebih dalam lagi maka kita dapat melihat bahwa ada dua sistem yang lebih sederhana yaitu masalah permintaan dan penawaran dimana pihak pencari kerja dapat kita misalkan sebagai permintaan dan pihak lapangan kerja dimisalkan sebagai penawaran. Bidang keilmuan yang sangat terkenal atas masalah permintaan dan penawaran ini adalah bidang ekonomi. Ilmu ekonomi sangat terkenal adanya hubungan interaksi antara permintaan dan penawaran. Dimana setelah melalui proses penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara permintaan dan penawaran suatu barang, didapatkan kesimpulan bahwa di dunia ini, jumlah permintaan jumlahnya akan selalu lebih besar dari jumlah penawaran. Hal inilah yang sebenarnya akan berefek munculnya suatu “harga” pada suatu barang yang ditransaksikan di pasar.

Kasus ini akan menjadi sangat mirip jika kita kembalikan ke kasus antara pencari pekerjaan yang jumlahnya sangat lebih besar dibandingkan lapangan kerja yang tersedia. Hal tersebut yang tentunya akan membuat munculnya suatu “harga” dari kualitas yang diberikan oleh si pencari pekerjaan dan pada akhirnya hal ini adalah suatu fenomena yang lumrah terjadi atau dapat dikatakan harus terjadi di dunia ini. Dapat kita bayangkan ketika jumlah lapangan pekerjaan jumlahnya lebih banyak dibandingkan pencari pekerjaan. Tentunya kualitas dan harga ini nilainya akan menjadi rendah. Pemikiran seperti ini tentunya hanya secara teoritis. Pertanyaan yang akan muncul ketika melihat realita adalah “Apakah memang harus ada yang menganggur?”. Jika kita menggabungkan dari sisi realita dan teori yang ada walaupun memang sedikit miris, jawabannya adalah harus ada dikarenakan dengan adanya hal ini maka diharapkan kualitas dari sisi pencari pekerjaan akan terus meningkat dengan adanya persaingan. Namun jika kita mempertimbangkan kembali efek yang terjadi akan adanya pengangguran seperti masalah social yang muncul, pemborosan APBN negara,dll maka cara yang dapat dilakukan adalah meminimalisasi pengangguran.

Pada editorial Media Indonesia dituliskan juga bahwa saat ini perguruan tinggi sibuk menyiapkan lulusannya dengan pengetahuan teoritis dan keterampilan spesifik dari disipilin dari disiplin ilmunya masing-masing namun hal-hal yang bersifat soft skills SANGAT KURANG diberikan kepada mahasiswanya. Mari kita lihat lingkup ITB. Kita lihat apa yang telah dipersiapkan ITB dalam mempersiapkan mahasiswanya selain skill keilmuan yang tentunya sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Pihak ITB mengaku telah banyak menyiapkan bekal soft skills (contoh acara: Strategi Sukses di Kampus untuk mahasiswa baru, Pengenalan Teknologi Informasi, Pelatihan Kepemimpinan) untuk para mahasiswanya tetapi yang mungkin tidak dilakukan selama ini adalah mengevaluasi kegiatan yang dilakukan secara utuh. Pelatihan kepemimpinan yang dilakukan oleh ITB tiap tahunnya hanya diikuti oleh sekitar 100-an mahasiswa. Berapa Jumlah mahasiswa ITB setiap tahunnya? 3000an mahasiswa! . Lalu akan dikemanakan sisa 2900 mahasiswa yang lainnya? .

Pihak ITB juga menyediakan terselenggaranya kegiatan kemahasiswaan seperti himpunan dan unit. Menurut penulis dua kegiatan inilah yang sebenarnya sangat mengasah sofskills para mahasiswanya. Penulis pun sebenarnya bisa menulis dan menuangkan pemikirannya seperti ini dikarenakan mendapatkan pengalaman yang telah didapatkan di himpunan. Namun lagi-lagi apakah hal ini telah dievaluasi oleh pihak ITB? Menurut data yang ada mahasiswa yang mengikuti kegiatan di unit pada saat tingkat pertama jumlahnya semakin mengecil dari tahun ke tahun. Padahal unit memegang peranan penting untuk mengayomi softskills mahasiswa tingkat pertama yang belum dapat tersentuh oleh himpunan di jurusan akibat dari sistem fakultas yang diberlakukan. Pada tingkat selanjutnya pun ketika himpunan memegang peranan untuk membentuk softskills para mahasiswanya, banyak hambatan-hambatan dari pihak rektorat sendiri (sulitnya perizinan, birokrasi yang berbelit belit dimana pada saat ini terdapat UPT K3L yang terkesan berkuasa atas semua perizinan kegiatan,dll).

Hal ini pada akhirnya akan berefek pada rasa malas dan lelah dari pihak mahasiswa atas semua hambatan-hambatan ketika ingin melakukan kegiatan kemahasiswaan dan cenderung untuk study oriented dan melakukan kegiatan di luar kampus yang belum tentu ada jaminan bahwa kegiatan yang dilakukan positif. Sebenarnya hal ini dapat diatasi jika adanya keterbukaan antara pihak mahasiswa dan pihak rektorat untuk duduk bersama-sama mendiskusikan masalah ini dan MENINDAK LANJUTI masalah ini. Hal ini mungkin dapat menjadi salah satu bahan evaluasi dari ITB agar dapat mempersiapkan lulusannya lebih baik lagi, mengubah paradigm bahwa mahasiswa ITB di dunia kerja sombong, tidak mau bekerja sama, dan mungkin lebih jauh lagi untuk menghilangkan fenomena yang telah dituliskan pada editorial media Indonesia yaitu mengenai PENGANGGURAN TERDIDIK.


mudah2an nilainya bagus

15 September 2010

Cara bikin Visa ke Korea

Nah karena gw tau betapa pusingnya mencari tau cara ngurus visa ke Korea pas keberangkatan nanti oktober, gw akan membeberkan cara-cara buat ngurus visa

FYI tujuan gw ke korea adalah buat belajar (research internship program) di KAIST

jadi hal-hal yang harus disiapkan:
  1. Passport ---> bikin di kantor imigrasi setempat.
  2. Surat Undangan dari universitas yang mengundang (gw dapet surat dari KAIST 2 buah).
  3. Surat Pengantar dari Kampus (klo gw surat dari jurusan menyatakan bahwa gw benar mahasiswa fisika dan suratnya dibuat untuk kepentingan mengurus visa).
  4. Form Aplikasi (bisa di download di sini)
  5. Foto 3x4 (kemarin gw dimintainnya 1 biji aja,tapi biar lebih aman siapin semua ukuran dan jumlah masing2 minimal 3)
  6. fotokopi KTP
  7. fotokopi KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)
  8. fotokopi KK
  9. fotokopi Buku tabungan (dalam kasus saya yang untuk tujuan pendidikan yang ini optional karena dibiayain universitas sana biaya hidupnya)
  10. Fee 300ribu/500ribu (jika tinggal <3 bulan ="300ribu,"> 3 bulan=500ribu)
Tips and Trik:
  1. Aplikasi kalo bisa sebelum ke kedutaannya sudah di isi jadi gak buang-buang waktu
  2. Alamat kedutaan Korea bukan di Jl.Gatot Subroto seperti yang ada di internet tapi di Sudirman tepatnya setelah Plaza Indonesia,Sebelum kedutaan Jepang dan EX di gedung The Plaza lt 30.
  3. Untuk masukin aplikasi dari jam 9 sampai stengah 12.
  4. Untuk mengambil visa dari jam 2-4 siang,jadi beda waktunya sama poin ke-3.
  5. Terkait dengan poin 3, usahakan datang sebelum jam 9 dan ketika masuk langsung ambil nomer antrian, karena klo keduluan orang dari travel nunggunya lamaaa.. karena biasanya orang travel langsung masukin aplikasi banyak banget.
  6. Proses pengurusan visa klo saya kemarin seminggu karena kepotong liburan lebaran,klo di websitenya sih 3 hari. tapi nanti dikasi tau ko kira-kira kapan jadinya dan disuruh telpon dulu paginya sebelum ambil visa.
  7. btw, tempatnya enak ko, ruang ber-AC dan ada TV-nya.jadi gak bakalan cepet bosen di sana.
Nah mungkin segitu aja ilmu yang bisa saya bagi ..mudah2an membantu. :)